Adab Salam
A.
Keutamaan Salam
1.
Mendapat Salam dari Allah l.
Allah l berfirman:
فَإِذَا
دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ
اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً
“Maka apabila kamu
memasuki suatu rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuni yang berarti
memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah
yang diberi berkat lagi baik“
(An
Nuur 24. 61)
2.
Amalan yang paling Utama.
Dari Abdullah bin
Amr binAsh z berkata:
“Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi:
“Amalan apakah yang paling baik dalam Islam?”
Nabi menjawab:
“Engkau memberi makan.
“Mengucapkan Salam
kepada orang yang telah kamu kenal maupun yang belum kamu kenal“
(HR
Bukhari 12)
3.
Perintah Rasulullah n.
Dari Baro’ bin ‘Azib z berkata Rasulullah n melarang dan memerintahkan kami dalam tujuh
perkara:
“Kami
diperintahkan untuk mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi
undangan, menolong orang yang dizhalimi,
memperbagus pembagian, menjawab Salam dan mendo’akan yang bersin“
(HR
Bukhari 1239)
4.
Mendatangkan kecintaan.
Dari Abu Hurairah z bahwasanya Rasulullah n bersabda:
“Tidaklah kalian
masuk surga hingga kalian beriman
dan tidaklah
kalian beriman hingga saling mencintai,
maukah aku
tunjukkan suatu amalan jika kalian mengerjakannya
niscaya kalian
akan saling mencintai?
Tebarkan Salam diantara kalian!“
(HR
Muslim 54)
5.
Masuk Surga dengan Selamat.
Dari Abdullah
binSalam z bahwasanya Rasulullah n bersabda:
“Wahai sekalian
manusia, tebarkan Salam diantara kalian, berilah makan, sambunglah
silaturahmi dan shalatlah tatkala manusia tidur malam, niscaya kalian akan
masuk surga dengan selamat“
(HR.
Tirmidzi 2485)
B.
Etika Salam.
1.
Hukum dan sifat Salam.
Dari Imran bin
Husain berkata:
“Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi
n seraya
mengucapkan Assalamu Alaikum maka Nabi n menjawabnya dan orang tersebut kemudian duduk,
Nabi n berkata: ”Dia mendapat sepuluh pahala“
kemudian datang
lagi seseorang yang lain mengucapkan Assalamu Alaikum warahmatullah maka Nabi n menjawabnya dan berkata:
“Dua puluh pahala baginya“
Kemudian ada yang
datang kembali seraya mengucapkan Assalamu ‘Alaikum warahmatuhllah wa barakatuh Nabi pun
menjawabnya kembali dan berkata:
“Dia mendapat tiga puluh pahala“
(HR
Abu Dawud 5195)
Faedah Hadits:
a.
Memulai
salam hukumnya Sunnah bagi setiap individu.
b.
Menjawab
Salam hukumnya wajib menurut kesepakatan para Ulama.
c. Salam yang paling utama
adalah dengan mengucapkan Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barakatuh.
d.
Hendaknya
menjawab Salam serupa dengan yang memulainya atau lebih baik sesuai dengan
firman Allah l:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
“Apabila kamu
dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik atau balaslah dengan yang serupa“
(An Nisaa 4. 86)
e.
Mengucapkan
salam berakhir pada ucapan Wabarakatuh.
- Anjuran mengucapkan Salam bagi orang yang datang.
2.
Dibencinya memulai Salam
dengan ucapan Alaika Salam.
Dari Jabir bin
Sulaim z berkata
“Aku menemui Nabi n seraya mengucapkan:
“Alaika salam Wahai Rasulullah“
maka Nabi n menegurku dan berkata:
“Jangan kamu ucapkan
Alaika Salam merupakan salamnya orang yang meninggal!”
(HR
Abu Dawud 5209)
3.
Anjuran mengulangi Salam
hingga tiga kali.
Dari Anas bin
Malik z berkata:
”Adalah Rasulullah
n apabila Salam beliau mengucapkannya 3 kali“
(HR
Bukhari 6244)
4.
Mengeraskan suara ketika
mengucapkan Salam dan menjawab Salam.
Dari Tsabit bin
Ubaid z berkata:
”Aku pernah datang ke sebuah majlis
yang Ibnu Umar ada didalamnya kemudian dia berkat kepadaku:
”Apabila engkau
mengucapkan Salam maka perdengarkanlah! karena Salam merupakan penghormatan
dari Allah yang berbarokah lagi baik“
(HR
Bukhari dalam Adab Mufrod 1005)
5. Salam kepada yang telah dikenal maupun yang
belum dikenal.
Rasulullah n bersabda:
“Sesungguhnya termasuk tanda-tanda
hari kiamat apabila Salam hanya ditujukan kepada orang yang telah dikenal“
(HR
Ahmad 1/387)
6.
Tata Cara Salam.
Dari Abu Hurairah z bahwasanya Rasulullah n bersabda:
”Hendaklah orang
yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, yang berjalan kepada yang
duduk, yang sedikit kepada yang banyak“
(HR
Bukhari 6232)
7.
Salam kepada Wanita.
Boleh seorang laki-laki mengucapkan
salam kepada wanita yang bukan mahramnya demikian pula sebaliknya asalkan aman
dari fitnah.
8.
Memberi Salam kepada anak
kecil.
Dari
Anas bin Malik z suatu ketika pernah lewat didepan seorang anak kecil kemudian
memberi salam padanya dan berkata:
“Demikian Nabi n melakukannya”
(HR
Bukhari 6247)
9.
Larangan memulai Salam kepada
Ahli Kitab.
Dari Abu Hurairah z bahwasanya Rasulullah n bersabda:
“Janganlah kalian memulai salam
kepada Yahudi dan Nashara apabila kalian bertemu salah seorang diantara mereka dijalan
maka persempitlah jalannya“
(HR
Muslim 2167)
10.
Anjuran Salam ketika masuk
rumah.
Berdasarkan hadits
Abu Umamah Rasulullah n bersabda:
“Ada tiga golongan yang dijamin Allah ketika
hidup akan dicukupkan dan apabila meninggal akan masuk SurgaNya,
yaitu orang yang
masuk rumah dengan mengucapkan Salam,
orang yang
keluar menuju masjid (untuk shalat
berjamaah),
dan orang yang
berperang dijalan Allah“
(HR
Bukhari dalam Adab Mufrod 1094)
11.
Mengirim Salam.
Berdasarkan hadits
Aisyah bahwasanya dia mendapat salam
dari Malaikat
Jibril dan menjawab:
“Alaihissalam warahmatullah wabarakatuh“
(HR
Bukhari 6249)
12.
Salam sebelum berbicara.
Dari Ibnu Umar z bahwasanya Rasulullah n bersabda:
“Barangsiapa yang memulai pembicaraan
sebelum Salam maka janganlah kalian menjawabnya“
(HR
Ibnu Suni dalam Amal yaum wa lailah 213)
13.
Mengucapkan salam sebelum
berpisah.
Dari Abu Hurairah z bahwasanya Rasulullah n bersabda:
“Apabila salah
seorang kalian datang kesebuah majlis hendaklah mengucapkan Salam,
jika ia hendak
duduk maka duduklah dan
jika hendak
meninggalkan majlis maka ucapkanlah Salam
dan tidaklah yang
pertama lebih utama dari yang terakhir“
(HR
Tirmidzi 2706)
0 komentar:
Posting Komentar